Senin, 26 Maret 2012

PEWARIS MAKAM KERAMAT

     Maghrib baru saja tiba ketika Abah selesai melayani pengunjung terahir makam keramat Pangeran samber nyawa.
keluhan pengunjung terahir itu adalah orang tuanya tidak merestui hubungan dia dengan pacarnya. oleh Abah pengunjung itu di suruh berdo'a di depan makam Pangeran samber nyawa. setelah itu barulah membasuh wajahnya dengan air gentong yang tersedia di samping makam. para pengunjung mempercayai setelah berdo'a dan membasuh wajah dengan air makam semua keinginan mereka akan terkabul dan sebelum pulang setiap pengunjung termasuk pengunjung terahir ini akan memberikan uang pada Abah dalam amplop tertutup. biasanya berisi dua puluh sampai lima puluh ribu.
     kalau hari-hari biasa pengunjung makam itu paling lima sampai sepuluh orang perhari. sedang kalau hari-hari besar islam seperti maulid nabi atau saat kamis sore di malam jum'at kliwon pengunjungnya bisa mencapai lima puluh orang lebih. bisa di bayangkan berapa pendapatan Abah hanya dari mengurusi makam Pangeran samber nyawa.
makam itu sendiri ada di kaki bukit, di tanah milik kakek moyang kami yang tak produktif. makam itu sudah ada sejak aku kecil. pernah aku bertanya sebenarnya itu makam siapa tapi Abah bilang 'pada saatnya nanti kamu akan tahu semua karena kamulah pewaris makam keramat itu'. memang dari ketujuh anak Abah, selain akulah anak pertama juga akulah satu-satunya anak lelaki Abah. ke enam adikku perempuan semua.
     kini usia Abah sudah makin sepuh, tak sanggup lagi melayani pengunjung makam walau yang di lakukannya cuma duduk di makam itu seharian.
Abah mengatakan sudah saatnya aku menggantikan beliau menjadi juru kunci makam Pangeran samber nyawa. namun ternyata ada banyak ujian yang akan Abah berikan sebelum aku resmi menggantikan beliau.
     Aku duduk bersila di kamar khusus Abah. kamar tempat beliau sering tirakat dan kadang juga puasa patigeni.
     "sebelum kamu menjadi juru kunci makam Pangeran samber nyawa Abah akan memberimu tugas sekaligus ujian. ujian dan tugas itu akan Abah nilai selama satu bulan. jika lulus kamu bisa langsung menggantikan Abah tapi jika gagal kamu harus mengulang lagi"
Abah terbatuk beberapa kali. walau penasaran dengan tugas dan ujian seperti apa yang akan Abah berikan tapi aku tidak bertanya dan lebih suka menunggu Abah menjelaskannya sendiri. karena biasanya Abah memang tidak suka kalau pembicaraannya di potong.
     "Anakku. sikap dan penampilan seseorang itu akan sangat mempengaruhi penilaian orang tentang kita. kita di segani atau di remehkan berawal dari sikap dan penampilan kita".
Abah kembali terbatuk. ku sodorkan air minum di depan Abah tapi beliau menolaknya.
     "karena itu mulai sekarang jaga sikap dan penampilanmu. dan mulai sekarang kamu harus selalu memakai pakaian serba hitam untuk mendatangkan wibawa. tak perdulil di rumah atau di luar rumah. yang kedua jika di depan umum atau dengan orang lain kamu tidak boleh banyak bicara apalagi bercanda dan tertawa.bicara seperlunya saja.dalam diam itu ada kewibawaan. ada kemisteriusan. dalam sebulan ini Abah akan melihat sikapmu. jika lulus maka kamu bisa langsung menggantikan Abah tapi jika gagal kamu harus mengulang lagi."
     Dan sejak itu akupun selalu memakai baju dan celana warna hitam. pakaian selain warna hitam telah ku berikan pada teman dan tetangga. sebelumnya aku sendiri hanya memiliki satu stel pakaian warna hitam, Abah lah yang kemudian membelikanku banyak baju dan celana warna hitam.
     sikapku sendiri sekarang benar-benar ku jaga. jika sedang berkumpul dengan teman dan tetangga aku lebih banyak diam dan kalau ada yang mengeluarkan banyolan aku paling cuma tersenyum kecil.
mulanya sikapku ini menimbulkan pertanyaan di kalangan tetangga dan teman namun entah tahu dari mana mereka akhirnya mengerti juga kalau aku bakal menggantikan Abah menjadi juru kunci makam pangeran samber nyawa. kini sikap mereka justru makin segan dan hormat padaku.
     Tak terasa satu bulan berlalu. di malam jum'at kliwon, setelah sholat isa Abah menyuruhku menemuinya di kamar khusus beliau. hatiku deg-degan. Abah akan memutuskan apakah aku lulus ujian dan layak menggantikan Abah atau harus mengulang lagi.
     "kamu telah lulus menjalani tugas dan ujian yang Abah berikan. untuk selanjutnya kamu harus bisa menjaga sikapmu seperti itu terus. mulai besok kamu sudah mulai menjadi juru kunci makam Pangeran samber nyawa"
Aku menarik nafas lega. sukurlah aku tak perlu mengulang lagi karena Abah menyatakan aku lulus.
     "satu lagi anakku. Abah akan menceritakan rahasia makam itu. kamu harus bisa menjaga rahasia ini dengan sepenuh jiwa ragamu"
Abah kembali terbatuk. aku menunggu dengan berdebar-debar. sudah lama aku ingin tahu rahasia makam itu.
     "dulu buyut kita adalah salah satu prajurit Pangeran samber nyawa yang berjuang melawan penjajang belanda. saat pangeran samber nyawa terbunuh prajuritnyapun kocar kacir melarikan diri ke tempat yang berbeda-beda dan kakek buyutmu melarikan diri ke tempat ini sampai kemudian menikah dan beranak pinak. kakek buyut kita agaknya masih sering teringat junjungannya Pangeran samber nyawa. tapi mau ziarah tak tahu makam pangeran samber nyawa ada di mana. karena itu kakek buyut kita membuat sebuah makam. nisan makam itu di tulis nama Pangeran samber nyawa. saat kakek buyut kangen dengan junjungannya iapun ke makam itu dan berdoa untuk arwah pangeran samber nyawa.setelah satu dua generasi meninggal, penduduk sinipun hanya tahu kalau itu makam pangeran samber nyawa"
     "jadi sebenarnya di makam itu tidak ada jasad siapapun yang di kubur?"
     "betul dan ini rahasia yang harus kamu jaga"
Aku mendesah panjang. 'itukah jawaban logis kenapa makam  Jaka tarub dan tokoh-tokoh lain memiliki lebih dari satu makam?'

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda