Minggu, 19 Maret 2017

pembantaian tukang santet di dunia

ilmu hitam, santet, tenung, teluh, sorcery , voodoo atau apalah namanya merupakan aktifitas menyihir yang telah dikenal masyarakat dunia sejak dahulu kala. Walaupun menjadi kontraversi karena dianggap bertentangan dengan agama, tapi aktivitas sihir menyihir ini seolah tidak pernah mati dan bertahan hingga zaman sekarang. Beragam cara ditempuh untuk menumpas kegiatan ini, tapi pamornya terlalu kuat untuk disingkirkan, dikarenakan banyaknya pengguna yang memakai jasa ‘mengerikan’ ini. Bayangkan saja ritual ini dapat membuat penggunanya menjadi kaya raya tanpa bekerja keras, enteng jodoh karena pelet, bahkan dapat membalas sakit hati dengan mencederai bahkan membunuh seseorang hanya melalui cara yang sederhana, yaitu: santet! Lalu, apa saja tindakan yang pernah dilakukan di dunia dalam rangka membumi hanguskan praktek sihir menyihir ini? Berikut sejarah mencegangkan pembantaian tukang sihir diseluruh penjuru dunia: Pada tahun 1484, dimana aktifitas sihir menyihir dan penggunaan ilmu hitam melanda Eropa, Pemimpin Gereja Katolik yang waktu itu dipimpin oleh Paus Innocent VIII mengumumkan perang terhadap ilmu hitam. Selama beberapa abad berikutnya dari keputusan tersebut (sekitar abad XIII dan XIX) sebanyak 300.000 hingga 2.000.000 orang yang melakoni sebagai tukang sihir dieksekusi mati diberbagai negara Eropa. Sungguh angka yang tidak sedikit akan keseriusan pemerintah saat itu dalam memberantas ilmu hitam di Eropa! Korban pembakaran yang paling fenomenal dikarenakan statusnya sebagai tukang sihir adalah: Joan di Prancis. Yang mana berats tahun kemudian dinobatkan sebagai orang yang suci. Selain Negara Eropa, Amerika pun tidak mau kalah dalam menghilangkan jejak para tukang sihir yang meresahkan tersebut. dimana Amerika Serikat mempunyai catatan pengadilan dan eksekusi mati terhadap tukang sihir di Salem pada tahun 1692 sampai dengan tahun 1759. Hal yang sama terjadi di Afrika Selatan. Walaupun mayoritas penduduknya masih percaya pada hal-hal yang berbau mistik, tapi pembantaian terhadap tukang sihir tidak dapat terelakkan. Dimana antara tahun 1994 sampai tahun 1996, lebih dari 200 orang tewas dibantai dan dibakar atas tuduhan mempraktikkan ilmu hitam. Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Setali tiga uang dengan sejumlah negara di atas, di Indonesiapun terjadi tragedi pembantaian dukun santet , salah satunya terjadi di Kabupaten Banyuwangi dan sejumlah kota lain di Jawa Timur (1998 -2000). Dimana dari data Departemen Pertahanan mencatat sekitar 235 orang tewas akibat tragedi tersebut, 32 orang cedera berat dan 35 orang mengalami cedera ringan. Wallahu Aklam. oleh abdul hamid

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda