salah paham so'al ruqyah
Fadhlan Adham Hasyim Lc
SALAH FAHAM!!! KALAU MINTA RUQYAH BERARTI JATAH MASUK SURGA TANPA HISAB TANPA ADZAB DIHAPUS!
Saya langsung mendengarkan ceramah Syekh Shalah 'Abud di Masjid Nabawi, beliau menjelaskan maksud hadits 70ribu umat ini masuk surga tanpa hisab tanpa adzab. Sifat mereka tidak selalu minta ruqyah, tidak tathayyur (percaya khurafat), tidak berobat dengan kayy (besi panas), dan mereka selalu tawakkal kepada tuhan mereka. Maksud laa yastarquun adalah: mereka tidak bergantung kepada ruqyah orang lain, karena hal itu akan mengurangi tawakkal dan usaha.
Empat sifat yang menonjol dari 70ribu yang masuk surga tanpa hisab tanpa adzab tidak berarti hanya empat itu saja. Karena seseorang yang hanya berpegang kepada 4 sifat itu merasa cukup untuk masuk surga tanpa hisab tanpa adzab, juga tidak difatwakan oleh siapapun. Bagaimana kalau dia masih takabbur, memutus silatur rahim, korupsi, makan riba, apakah dia bebas masuk surga tanpa hisab tanpa adzab?
Manhaj ulama salaf dalam memahami hadits diruju' ahli hadits yang tsiqah.
Sebenarnya dibolehkan minta ruqyah berdasarkan hadits-hadits Rasulullah SAW:
1- Rasulullah SAW memerintah istri beliau ‘Aisyah RA untuk minta ruqyah karena pengaruh ‘ain (pandangan mata orang yang hasad):
عَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنِي أَنْ أَسْتَرْقِيَ مِنَ الْعَيْنِ .
Dari ‘Aisyah RA berkata: “Aku pernah diperintahkan oleh Rasulullah SAW agar aku minta ruqyah dari ‘ain. (HR. Muslim)2- Rasulullah SAW memerintah istri beliau Ummu Salamah RA:
قَالَ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِجَارِيَةٍ فِي بَيْتِ
أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى
بِوَجْهِهَا سَفْعَةً فَقَالَ بِهَا نَظْرَةٌ فَاسْتَرْقُوا لَهَا
يَعْنِي بِوَجْهِهَا صُفْرَةً.
Rasulullah SAW bersabda kepada
seorang budak wanita di rumah Ummu Salamah istri Nabi SAW, beliau
melihat di wajahnya belang. Beliau bersabda: “Pada wajahnya pengaruh
pandangan. Maka mintakanlah ruqyah untuk dia.” Yaitu di wajahnya belang
kekuningan. (HR. Muslim)3- Rasulullah SAW memerintah shahabat beliau:
عَنْ
عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ صَوْتَ صَبِيٍّ يَبْكِي فَقَالَ مَا
لِصَبِيِّكُمْ هَذَا يَبْكِي فَهَلا اسْتَرْقَيْتُمْ لَهُ مِنَ الْعَيْنِ.
رواه أحمد
Dari ‘Aisyah RA berkata: Rasulullah SAW masuk, maka
beliau mendengar suara anak kecil menangis, beliau berkata: “Kenapa
anak kecil kalian ini menangis? Kenapakah kalian tidak memintakan
ruqyah untuknya dari ‘ain. (HR. Ahmad)4- Rasulullah SAW memerintah shahabat beliau:
عن
عُرْوَةَ بْن الزُّبَيْرِ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ بَيْتَ أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي الْبَيْتِ صَبِيٌّ يَبْكِي
فَذَكَرُوا لَهُ أَنَّ بِهِ الْعَيْنَ قَالَ عُرْوَةُ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلا تَسْتَرْقُونَ لَهُ مِنَ
الْعَيْنِ.
Dari ‘Urwah bin Az-Zubair RA ayahnya menyampaikan bahwa
Rasulullah SAW masuk rumah Ummu Salamah istri Nabi SAW, di rumah ada
seorang anak kecil menangis, maka mereka menyebutkan bahwa ank itu
terkena ‘ain. ‘urwah berkata: Rasulullah SAW bersabda: Kenapakah kalian
tidak memintakan ruqyah untuk dia dari ‘ain?” (HR. Imam Malik dalam
Al-Muwaththa’)5- Rasulullah SAW meruqyah kedua cucunya yang bernama Al-Hasan dan Al-Husain:
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ يَقُولُ أُعِيذُكُمَا
بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ
كُلِّ عَيْنٍ لامَّةٍ وَيَقُولُ هَكَذَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يُعَوِّذُ
إِسْحَقَ وَإِسْمَعِيلَ عَلَيْهِمْ السَّلام .
Dari Ibnu Abbas RA
berkata: Nabi SAW membacakan perlindungan untuk AL-Hasan dan Al-Husain,
beliau berkata: “Aku lindungi kalian dengan kalimat-kalimat Allah yang
sempurna dari syaithan dan binatang berbisa dan ‘ain yang berbahaya.”
Beliau berkata: “Demikianlah Ibrahim dahulu melindungi Ismail dan Ishaq
‘alaihimus salam.” (HR. Bukhari dan Turmudzi)6- Malikat Jibril mengajarkan ruqyah kepada Rasulullah SAW:
عَنْ
عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ جِبْرِيْلَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَافَقَهُ مُغْتَمًّا فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ
مَا هَذَا الْغَمُّ الَّذِيْ أَرَاهُ فِي وَجْهِكَ؟ قَالَ: الْحَسَنُ
وَالْحُسَيْنُ أَصَابَتْهُمَا عَيْنٌ. قَالَ صَدقَ بِاْلعَيْنِ فَإِنَّ
الْعَيْنَ حَقٌّ أَفَلاَ عَوَّذْتَهُمَا بِهَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ؟ قَالَ:
وَمَا هُنَّ يَا جِبْرِيْلُ؟ قَالَ: قُلْ اَللَّهُمَّ ذَا السُّلْطَانِ
الْعَظِيْمِ وَالْمَنِّ اْلقَدِيْمِ ذَا الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ وَلِيَّ
الْكَلِمَاتِ التَّامَّاتِ وَالَّدعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَاتِ عَافِ
الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ مِنْ أَنْفُسِ الْجِنِّ وَأَعْيُنِ الْإِنْسِ.
فَقَالَهَا النَّبْيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَا
يَلْعَبَانِ بَيْنَ يَدِهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: {عَوِّذُوْا أَنْفُسَكُمْ وَنِسَاءَكُمْ وَأَوْلَادَكُمْ
بِهَذَا التَّعْوِيْذِ فَإِنَّهُ لَمْ يَتَعَوَّذِ الْمُتَعَوِّذُوْنَ
بِمِثْلِهِ}.
Dari ‘Ali RA bahwa malaikat Jibril datang kepada
Nabi SAW ditemuinya tampak sedih, maka ia berkata: “Wahai Muhammad
kenapa kesedihan aku lihat di wajahmu? Beliau menjawab: “Al-Hasan dan
Al-Husain terkena ‘ain.” Dia berkata: “Benar terkena ‘ain, ‘ain adalah
nyata. Kenapakah tidak engkau lindungi mereka dengan kalimat-kalimat
itu?” Beliau bertanya: “Kalimat apa itu, wahai Jibril?” Dia menjawab:
“Katakanlah: “Ya Allah Yang Memiliki segala kekuasaan yang agung dan
pemberian yang terdahulu, Yang Memiliki Wajah yang mulia, Pemelihara
kalimat-kalimat yang sempurna, dan do’a-do’a yang terijabahi,
sehatkanlah Al-Hasan dan Al-Husain dari pengaruh jiwa-jiwa jin dan
pandangan mata manusia.” Maka Nabi SAW memabacakannya. Kemudian mereka
bisa berdiri dan bermain dihadapannya. Nabi bersabda: “Lindungilah diri
kalian, wanita-wanita kalian, dan anak-anak kalian dengan perlindungan
ini, karena sesungguhnya tidak ada perlindungan yang dipakai
orang-orang yang berlindung yang seperti ini.” (Tafsir Ibnu Katsir,
Tarikh Dimasyqa, dan Kanzul ‘Ummal)7- Perintah Rasulullah SAW kepada Asma’ binti ‘Umais untuk meruqyah banyak orang karena ia seorang wanita yang ahli ruqyah:
عنَ
جَابِر بْن عَبْدِ اللَّهِ يَقُول رَخَّصَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لآلِ حَزْمٍ فِي رُقْيَةِ الْحَيَّةِ وَقَالَ لأَسمَاءَ
بِنْتِ عُمَيْسٍ مَا لِي أَرَى أَجْسَامَ بَنِي أَخِي ضَارِعَةً
تُصِيبُهُمُ الْحَاجَةُ قَالَتْ لا وَلَكِنِ الْعَيْنُ تُسْرِعُ إِلَيْهِمْ
قَالَ ارْقِيهِمْ قَالَتْ فَعَرَضْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ ارْقِيهِمْ .
Dari
Jabir bin ‘Abdillah RA berkata: Rasulullah SAW membolehkan untuk bagi
keluarga Hazm dalam ruqyah ular, dan beliau berkata kepada Asma’ binti
‘Umais: “Kenapakah aku lihat tubuh-tubuh keturunan saudaraku
kurus-kurus karena kefakiran? Ia jawab: “Tidak, akan tetapi ‘ain yang
cepat mengenai mereka.” Beliau bersabda: “Ruqyahlah mereka!” Ia berkata:
“Aku paparkan ruqyah kepadanya.” Beliau bersabda: “Ruqyahlah mereka!”
(HR. Muslim
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda