Kamis, 27 Agustus 2015

JAWABAN BUAT MEREKA YANG ANTI RUQYAH

Tulisan ini terkhusus bagi yudi syaiful atau yudi watch dan yudi yang lain2 (akun2 pengikut cak lutfi Mlg/m lutfi ghozali), dan umumnya bagi yang menentang bahkan memfitnah ruqyah syar'iyyah (yang berdasar al Quran dan Sunnah) sebagai sihir. Sampai2, si Yudi mengatakan ust Perdana sebagai dukun gendut dan ust Nai sebagai moyang syetan. Kesurupan adalah HANYAlah salah SATU jenis reaksi ruqyah. Reaksi lainnya adalah muntah (muntah isi perut, paku, salib, darah hitam, benda aneh dll), sendawa, menangis, ada hawa panas KELUAR pergi, merasa ada tali2/ikatan LEPAS, HILANGnya rasa SAKIT, sadarnya orang yg kesurupan, kembalinya ingatan orang yg gila/linglung, MUSNAHnya rasa benci pada pasangannya, sadar akan dosa2nya, kembalinya rasa cinta pada pasangannya, Bahkan ada yang tidak reaksi apapun, tapi selesai ruqyah hatinya TENANG/TENTRAM, ingatannya kembali, sakitnya tiba2 hilang, badanya yang panas jadi sejuk dll. Apa artinya? Artinya reaksi antara nabi meruqyah dengan para peruqyah memang ada yang sama ada yang beda, mengingat peruqyah, pasien dan penyakitnya BEDA. Ludah nabi itu berkah dan harum, bisa jadi obat, tapi ludah peruqyah, ya sama saja dengan orang lain : bau ludah. Jangankan dengan nabi, dengan sahabat dan ulama pun, kualitas ruqyah peruqyah masa kini jauh kalah levelnya. “Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka.” (Shahih Al-Bukhari, no.3650) Karena itu tidak heran kalau ibnu Taimiyyah saat meruqyah dgn pukulan, sisakit setelah sadar tidak merasa sakit sedikitpun. Namun kalau peruqyah masa kini, kalau memukul, ya ada bekas sakitnya. Dalam kasus tertentu, ada yg peruqyahnya cukup berkata ukhruj,.. Lalu pasien sadar. Tapi ada juga yang harus diruqyah beberapa menit bahkan 1jam-an bahkan lebih. RUQYAH SYAR'I adalah SIHIR??? Kalau dikatakan bahwa ruqyah syar'i adalah sihir (sebagaimana fitnah cak lutfi), maka hal itu terbantah dgn 3 hal : 1. Ada orang ruqyah mandiri (ingat!!! Meruqyah dirinya sendiri), dia niat membuang jin khodamnya atau menghancurkan sihir yang dideritanya, lalu si jin menolak dan melawan, akhirnya orangnya kesurupan. Apa berarti orangnya menyihir dirinya sendiri? Padahal yang dibaca al Fatihah, ayat kursi dan 3qul Sementara pasien lain dgn cara dan bacaan yg sama, justru gangguannya hilang sehingga kondisinya membaik dan sehat. 2.Saat ruqyah massal, dari 100 orang peserta, hanya ada 10orang yang reaksi kesurupan (perlawanan jin yg sudah ada dalam diri pasien). Kalo memang mereka tersihir dgn ayat ruqyah, harusnya semua 100peserta, kesurupan semua, karena ayat yang baca sama oleh peruqyah yang sama. 3.Yang dibaca peruqyah ayat2nya sama persis dgn yg dicontohkan nabi dan sahabat. Menuduh peruqyah syar'I berbuat sihir, secara tidak langsung menuduh nabi mengajarkan sihir. Dzikir Ruqyah syar'i = Berguru tanpa ilmu sehingga jadi mantra syetan?? Ilmu thibbun nabawi diantaranya ruqyah syar'i, sanadnya SAMBUNG sampai ke rosulullah. Silahkan baca kitab2 Thibbun Nabawi. Ruqyah syar'i jelas lebih berdalil ketimbang dzikir sufi/tariqot yg dimaksud,dilakukan dan diajarkan cak lutfi. Ust Arifin iIham itu peruqyah, bahkan pembina ruqyah. tapi ketika mengadakan majelis dzikir TIDAK ADA berita KESURUPAN. karena niatnya murni berdzikir. Mereka yg reaksi kesurupan adalah mereka yg terlalu lemah dan lama dikuasai jin di dalam tubuhnya atau belum ikhlas/ragu untuk hijrah kepada sunnah. ketika mereka ikut ruqyah massal, maka dzikirnya selain ibadah, juga diniatkan mengusir jin. Nah jinnya menolak/berontak akhirnya pasien kesurupan. tapi itu kasus minor/sedikit. Hanya 1-3kasus dari 10pasien. Kenapa di tayangan TV dan You Tube selalu ruqyahnya kesurupan?? Karena itu strategi dakwah, agar masyarakat tertarik menonton lalu tergerak hatinya, terbuka pikirannya, dan tersadar akalnya, bahwa tipu daya syetan dan gangguan jin/sihir itu nyata adanya. (Itupun sudah ada PERSETUJUAN dari yang bersangkutan). Sekali lagi, kesurupan itu kasus minor/sedikit, hanya 1-3 dari 10pasien (10-30%saja). https://m.youtube.com/watch?v=LkP_7yDY7RY (Contoh ruqyah tanpa kesurupan) Kesimpulan : 1. Ruqyah syari murni ajaran nabi 2. Kesurupan saat ruqyah, hanya Kasus minor/jarang, itupun karena jin yang sudah ada dalam diri pasien berontak/melawan dan pasien fisik dan akidahnya lemah. 3.Dengan sesi tazkiyah, yakni taubat dari dosa kemaksiatan, kesyirikan dan penyakit hati, berhijrah ke sunnah dan doa, insya Allah reaksi kesurupan bisa diminimalisir bahkan ditiadakan

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda