Jumat, 01 Januari 2016

DAPATKAH MANUSIA MENUNDUKAN JIN?

Tidak seorangpun akan mampu menaklukkan dan menguasai jin setelah do'a dari Nabi Sulaiman AS, sebagaimana firman Allah SWT: قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكاً لَّا يَنبَغِي لِأَحَدٍ مِّنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيحَ تَجْرِي بِأَمْرِهِ رُخَاء حَيْثُ أَصَابَوَالشَّيَاطِينَ كُلَّ بَنَّاء وَغَوَّاصٍوَآخَرِينَ مُقَرَّنِينَ فِي الْأَصْفَادِ هَذَا عَطَاؤُنَا فَامْنُنْ أَوْ أَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ "Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syaitan yang lain terikat dalam belenggu. Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungan jawab." (QS Shod [38]:35-39) MEMINTA BANTUAN JIN Meminta bantuan jin tidaklah diperbolehkan secara syar'i. Adapun dasar-dasar larangan tersebut adalah sebagai berikut: Hal ini tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW, Khulafa'ur Rosyidin, para shahabat Nabi SAW secara umum, para tabi'in, dan orang-orang shaleh dari umat ini. Ciri utama dari jin dan setan adalah dusta. Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Hurairoh r.a.: "Ia berlaku jujur kepadamu, sedangkan ia pendusta." (Shahih Bukhori) Tersebarnya kejahilan yang merata, jauhnya kebanyakan manusia dari metode al-Qur'an dan as-Sunnah, serta sedikitnya penuntut ilmu syar'i di masa sekarang ini menyebabkan kebanyakan manusia tidak dapat lagi membedakan antara tukang sihir (tenung) dan selainnya dari orang-orang yang mendakwakan meminta bantuan kepada jin yang sholih. Akibatnya, bercampur aduklah perkara-perkara tersebut dan cacatlah aqidah umat manusia, padahal ia merupakan sesuatu yang paling berharga baginya dan padahal jaminan kejayaan dan keselamatan di dunia dan akhirat terdapat dalam aqidah shohihah. Jin atau syaitan akan menjerumuskan manusia kedalam kekufuran, kesyirikan, ataupun keharaman dengan berbagai jalan dan sarana serta secara sedikit demi sedikit menjerat orang yang meminta bantuan kepada mereka. Meminta bantuan kepada mereka (jin-syaitan), akan membawa kepada kecacatan aqidah, dimana kita akan jumpai diantara mereka bergantung kepada selain Allah SWT. Apabila ada orang bertanya: "Apakah orang yang meminta bantuan jin telah melakukan kekufuran?" Maka jawabannya adalah: "Orang (manusia) yang menggunakan jin tidaklah kufur, kecuali apabila penggunaan jin tersebut dengan memakai cara dan jalan yang telah ditempuh tukang sihir dan sulap atau dikaitkan dengan bintang dan tulisan-tulisan ajimat kufur atau semisalnya. Apabila perkaranya seperti itu, maka ia telah kafir. [Lihat al-Qoul al-Mubin oleh Usamah bin Yasin: 197] BEBERAPA BENTUK MEMINTA BANTUAN JIN Ada beberapa perbuatan yang merupakan bentuk dan perwujudan meminta bantuan jin, diantaranya: Penjualan cincin dan batu berharga dengan harga yang sangat mahal, dengan iming-iming (sangkaan) bahwa ada jin bersamanya, yang akan membantu pemiliknya, menjaganya dari gangguan-kesulitan, melancarakan usahanya dan lain sebagainya. Membaca sebagian ayat-ayat al-Qur'an dan bermacam-macam wirid dan do'a pada seseorang yang tertelentang di atas dipan dan setelah selesai dari pembacaan wirid tersebut, tubuhnya terangkat ke udara. Menghadirkan arwah, baik dengan cara merasukkan pada tubuh seseorang lalu arwah tersebut berbicara tentang segala sesuatu yang dikehendaki oleh orang yang mendatangkannya atau dengan cara menampakkannya dalam bentuk orang yang telah meninggal dunia dan kemudian berjalan di kamar atau berbicara dengan orang yang ada disekitarnya (penampakan). Catatan: Arwah atau roh yang disangkakan datang kepada penghadir roh tersebut pada hakikatnya adalah jin yang bekerja sama dengannya. Bukan roh orang yang diminta kehadirannya (sebab sebagai Muslim kita tahu bila meninggal seorang manusia maka rohnya akan berpindah ke alam kubur dan terputus seluruh hubungannya dengan dunia, kecuali tiga hal. Tentang ini Rasulullah SAW bersabda: إذا مات العبد انقطع عنه عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له "Jika seseorang telah meninggal, maka putuslah semua amalannya kecuali 3 hal: shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya." (HR Bukhori) Wallahu A'lam

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda