Kamis, 09 Februari 2012

Mengkritisi fenomena dukun cilik

     Dua hari yang lalu saya melihat berita di tivi tentang seorang bocah usia 1,5 tahun yang menjadi dukun cilik. banyak pasien yang datang berobat padanya.
namun esoknya saya tidak melihat berita tentang bocah itu lagi di tivi. semoga untuk selamanya berita tentang anak usia 1,5 th yang kabarnya  bisa mengobati itu tidak pernah muncul lagi karena kalau terus di beritakan justru akan membuat pasien-pasien baru berdatangan seperti pada kasus ponari,dukun cilik yang fenomenal itu.
     Dalam pengamatan saya banyak masarakat yang irasional. ketika ada sesuatu yang terlihat lebih menguntungkan (baca biaya lebih murah di banding rumah sakit) maka akan di lakukan walau itu bertentangan dengan akal sehat sekalipun. contoh pengobatan irasional lain yang pernah boming adalah memindahkan penyakit ke hewan,mengembalikan keprawanan, dll. bahkan setahun yang lalu kita di buat geleng-geleng kepala oleh tindakan warga di sekitar stasiun rawa buaya,cengkareng Jakarta barat yang menggunakan rel kereta sebagai terapi pengobatan,yaitu caranya dengan berbaring di atas rel.
     kembali pada fenomena dukun cilik. kita ingat beberapa tahun lalu Ponari sempat menjadi fenomenal dengan pengobatan batu petirnya.ribuan orang datang berobat.
saya yakin ke depannya masih akan bermunculan dukun-dukun cilik yang lain karena itu saya ingin mengajak pembaca mengkritisi fenomena Ponari. kenapa harus Ponari? karena Ponarilah yang paling fenomenal dan saya anggap fenomena Ponari bisa mewakili fenomena dukun cilik yang lain.
1. Ponari pernah jatuh sakit karena kelelahan mengobati pasien hingga ia harus di rawat di rumah sakit. jika batu petir Ponari bisa mengobati segala penyakit kenapa batu petir itu tidak di pakai Ponari untuk mengobati penyakitnya sendiri?
sayangnya saat Ponari di rawat di rumah sakit,ribuan pasiennya tidak berpikir ke arah itu tapi malah berebut mengambil air comberan kamar mandai Ponari.karena di yakini air bekas mandi Ponari punya khasiat untuk menyembuhkan penyakit. sungguh tindakan yang di luar akal sehat.
2. RCTI, seputar indonesia pagi, senen 6 februari 2012 memberitakan bahwa sampai sekarang  masih ada yang datang berobat ke Ponari tapi jumlahnya hanya 4-5 orang perhari.
pertanyaannya, jika benar batu petir Ponari bisa mengobati berbagai penyakit kenapa sekarang yang berobat ke Ponari cuma 4-5 orang, padahal dulu ribuan?
untuk pertanyaan ini saya harap Anda tidak memberikan jawaban konyol dengan mengatakan yang ribuan itu sudah sembuh, tinggal sedikit yang belum sembuh dan itulah yang masih datang ke Ponari.
kalau batu petir Ponari terbukti ampuh mengobati segala penyakit pasti pasien Ponari akan tetap ribuan jumlahnya dan pasti sudah banyak rumah sakit yang gulung tikar karena semua orang yang sakit pasti akan memilih berobat ke Ponari yang murah meriah di banding rumah sakit yang kadang biayanya bisa membuat kita jatuh miskin seketika.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda