Rabu, 09 September 2015

CIRI-CIRI TERKENA ILMU PENGASIHAN

ciri-cirinya adalah; 1. Ciri pertama adalah penolakan (perlawanan dari dlm diri) saat mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an atau Adzan. Penolakan ini bisa berupa tiba-tiba tidak suka mendengarnya (kasus pelet lemah) hingga merasa ketakutan dan tidak jarang merasa kesakitan saat mendengarnya (kasus pelet yang berat). 2. Tiba-tiba kehilangan kesadaran atau kejang-kejang, terutama ketika ada seseorang yang dengan sengaja membacakan Al-Qur’an yang ditujukan pada orang tersebut. 3. Sering bermimpi buruk saat tidur. 4. Kecenderungan untuk menghindari orang-orang disertai perilaku tak normal, seperti suka melamun dan tertawa sendiri tanpa sebab. 5. Tiba-tiba tidak mencintai dan menyayangi pasangannya ditandai dengan sikap yang berubah 180 derajat. Biasanya perhatian lalu berubah cuek, biasanya penyabar lalu berubah menjadi pemarah dan uring-uringan seperti yang ditunjukkan dalam Al-Qur’an: “Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dimaksud dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya…” (Al-Baqarah, 2: 102). 6. Ketidakmampuan untuk melakukan hubungan suami istri dengan pasangannya (untuk kasus pelet “kunci” yang terkenal di Jawa). 7. Sering keguguran dan sulit punya anak (seakan-akan mandul) bagi wanita yang sudah berumah tangga. 8. Perubahan mendadak dalam perilaku tanpa alasan yang jelas. 9. Hilangnya nafsu makan disertai insomnia. 10. Tiba-tiba mencintai (cinta mati), rindu setengah mati ingin bertemu selalu dan dalam benaknya tak ada hal lain selain hanya memikirkan seseorang (Si Pemelet) walaupun baru dikenalnya. Sehingga hampir semua yg terkena pelet mengalami problem yang sama yaitu penurunan produktifitas kerja dan banyak juga yang hidupnya kacau balau karena semua pikiran hanya terfokus pada satu hal saja seperti yang saya sebutkan tadi. 11. Gila (untuk kasus pelet berat dan tidak segera diobati) karena jin/setan sudah terlalu kuat menguasai jiwa korban pelet, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila..” (Al-Baqarah,2: 275) Untuk menyembuhkan seseorang yang diduga terkena PELET (dengan ciri-ciri diatas) bisa melakukan langkah-langkah sebagai berikut yang tentunya sesuai syariat Islami: • Yang pertama dan paling penting adalah keyakinan kepada Allah SWT dengan setulus hati bahwa hanya kehendak Allah satu-satunya obat untuk segala penyakit. • Bacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang “mengekspresikan” untuk mencari perlindungan pada Allah SWT, yaitu Surat Al-Falaq dan Surat An-Naas ditambahSurat Al-Ikhlas seperti yang Nabi Muhammad bacakan untuk mengobati diri Nabi sendiri. Lebih baik lagi dibaca juga bersama ketiga surat tersebut, Surat Al-Fatihah. • Untuk mengobati pelet yang tingkatannya lebih tinggi bisa menggunakan cara berikut : Ambil tujuh daun Bidara. Hancurkan daunnya bisa di blender kasar atau di tumbuk dalam cobek, kemudian dicampur dengan segelas air untuk diminum atau dicampur kedalam se ember air dan dipergunakan untuk mandi. Sebelumnya bacakan ayat Al-Kursi (2: 255), Surat Al-Kafirun, Surah Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Nas, lalu beberapa ayat yang menyebutkan tentang sihir, yaitu: di surat Al-Baqarah (2: 102), Al-A’raaf (3: 117-119), Yunus (10: 79-82), dan Thaha (20: 65-69). Cara pengobatan pelet dan guna-guna ini adalah cara paling banyak digunakan pe-ruqyah di Indonesia maupun di luar negeri. Cara ini juga bisa diterapkan untuk pengobatan guna-guna jenis lain dan untuk menyadarkan orang yang sedang kerasukan Jin/setan. Metode ini adalah metode Ruqyah yang disarankan Ulama Wahab bin Munabih (lihat Mushannaf Ma’mar bin Rasyid 11/13). Foto Abdul Hamid. Foto Abdul Hamid.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda