Jumat, 16 Desember 2011

menipu dengan pura-pura bertanya

beberapa tahun lalu,waktu masih kerja di toko buku gramedia,matraman, jakarta,aku hampir menjadi korban penipuan dengan modus pura-pura bertanya.
saat itu aku baru pulang kerja shif pagi.di jalan yang sepi seorang lelaki setengah baya datang menghampiri dan menanyakan sebuah alamat.anehnya dia hanya menanyakan alamat 'jalan masjid'.ketika ku tanyakan alamat yang lebih lengkap  dia gelagepan lalu berusaha mengalihkan pembicaraan.dia bilang dia datang ke Jakarta karena di undang orang cina yang baru masuk islam yang minta di obati olehnya.pengakuan ini seketika menimbulkan kecurigaan buatku .karena kalau memang di undang mestinya orang cina itu menjemput atau paling tidak mestinya orang ini di beri alamat lengkap agar tidak kesasar.kemudian orang itu mengeluarkan beberapa jimat yang ia bawa dan saat itulah ada seorang pemuda yang ikut bergabung dalam pembicaraan kami.
orang itu bilang,jimat yang berbentuk batu berguna untuk kekebalan.pemuda yang baru bergabung itu di suruh memegang jimat batu itu lalu orang itu mengeluarkan silet dari saku depannya.jelas silet itu sudah ia persiapkan sebelumnya.tanpa ragu silet itu di arahkan ke lengan pemuda itu.ajaib lengan si pemuda tidak targores sedikitpun.setelah itu aku yang di suruh memegang jimat batu itu.namun sebelum orang itu mengarahkan silet ke lenganku,aku buru-buru berkata;pake siletku aja.aku bawa silet di dompet.(umumnya lelaki memang menyimpan silet di dompet untuk di pakai mencukur kumis).aku berkata begitu karena aku curiga silet itu telah di tumpulkan terlebih dahulu.ternyata dengan berbagai alasan orang itu menolak dan tetap memakai siletnya sendiri untuk di goreskan di lenganku.seperti kejadian pertama,lenganku tidak terluka atau tergores.selanjutnya orang itu bertanya tentang status dan kegiatan kami.ketika pertanyaan itu di tujukan padaku,aku selalu menjawab dengan jawaban palsu.(untuk orang yang baru kita kenal apalagi sikapnya mencurigakan tidak ada salahnya kt memberi jawaban bohong asal saat mengatakannya harus tanpa keraguan  agar kebohongannya tidak terdeteksi).
saat orang itu bertanya apa pekerjaanku,ku jawab aku masih nganggur.(saat berangkat dan pulang kerja aku memang tidak memakai seragam.seragam dan sepatu ku taruh di loker).saat dia bertanya aku anak mana,ku jawab aku tinggal di deket sini.yang menjengkelkan dia bertanya juga berapa uang yang ku bawa,tentu saja aku berbohong dengan mengatakan tidak membawa uang.padahal aku baru menerima gaji.selanjutnya orang itu menawarkan jimat kekebalan itu padaku dengan sejumlah uang sebagai mahar,tentu saja ku tolak dengan cara halus.sukurlah orang itu bersama pemuda yang baru datang kemudian pergi tanpa memaksaku membeli jimat itu,mungkin dia percaya aku orang sini.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda