Sabtu, 31 Desember 2011

ritual pesugihan yang tak di lanjutkan

Seorang kerabat jauh di kebumen pernah mengaku pada keluarganya kalau ia pernah hendak melakukan pesugihan tapi ritual itu tak ia lanjutkan.ceritanya begini,karena ingin kaya ia mendatangi tempat  yang terkenal angker di pinggir hutan di kebumen.saat malam ia duduk bersila di tempat itu.tengah malam ia di datangi sosok wanita yang mengaku nyi roro kidul lengkap dengan kereta kuda dan dayang-dayangnya.nyi roro kidul mengatakan bisa membuat kaya dengan sarat tiap tahun ia akan mengambil anak lelaki itu sebagai tumbal.namun nyi roro juga berkata ia boleh membatalkan jika merasa berat dengan sarat itu.mendengar saratnya harus menumbalkan anak lelaki ini menolak lalu pulang kerumahnya.di rumahnya ia ceritakan pengalamannya itu pada keluarganya.
cerita ini mirip dengan pengakuan temanku yang tinggal di brebes padahal antara temanku dan kerabat jauh di kebumen itu tidak saling mengenal dan tentu tidak pernah terjadi komunikasi.
temanku ini mengaku dulu ia sering mendatangai teman-teman yang di anggap keramat atau angker untuk melakukan ritual pesugihan.setelah mendatangi tempat angker terahir malamnya ia bermimpi di datangi sosok lelaki yang mengaku sebagai penunggu tempat angker itu.sosok itu mengaku bisa mengabulkan keinginan temanku dengan sarat temanku mau menumbalkan anak.temanku menolak sarat itu,setelah itu ia terbangun dari mimpi.sejak kejadian itu ia tak pernah lagi mau mendatangai tempat-tempat angker atau keramat untuk melakukan pesugihan.
sebenarnya melakukan pesugiha itu gampang-gampang susah.seorang lelaki yang satu kampung denganku pernah mengaku ingin sekali nyupang (istilah ritual pesugihan di daerah brebes).ia tak perduli sarat apapun yang di minta setan atau jin walau harus menumbalkan anak sekalipun.sudah tak terhitung tempat angker dan keramat yang ia kunjungi namun belum juga bisa bertemu dengan nyi roro kidul atau jin manapun untuk melakukan perjanjian.jadi ritual pesugihan sebenarnya tak segampang yang orang kira.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda