Kamis, 16 Oktober 2014

hal-hal yang perlu di perhatikan sebelum meruqyah

======================================
1. Hendaklah peruqyah dan yang diruqyah dalam keadaan bersuci.
2. Hendaklah Peruqyah menghadap Qiblat jika dlm kondisi memungkinkan.
3. Tadabburi ayat-ayat yg dibaca dengan khusyu'.
4. Menghadirkan keagungan Allah dan memohon kepada-Nya.
5. Peruqyah boleh meniup (nafats) sedang dlm proses ruqyah atau setelahnya.
6. Peruqyah boleh meletakkan tangannya diatas ubun-ubun pasien atau dibagian yg sakit. Jika pasiennya perempuan yg bukan mahram, maka hindari meletakkan tangan dibagian sensitif dari tubuhnya.
7. Hendaklah memakai pelapis (sarung) tangan jika meruqyah perempuan.
8. Bacalah ayat-ayat al-Qur'an dgn suara yang tidak terlalu pelan atau terlalu tinggi.
9. Perhatikan kalimat berikut sesuai sasarannya :
- Untuk diri sendiri "Bismillah arqi nafsi (أرقى نفسى)"
- Untuk pasien laki-laki "Bismillahi arqika (أرقيك)"
- Untuk pasien perempuan "Bismillahi arqiki (أرقيك)"
- Untuk dua orng pasien sekaligus "Bismillahi arqikuma (أرقيكما)"
- Untuk lebih dari dua orang laki-laki "Bismillahi arqikum (أرقيكم)"
- Untuk lebih dari dua orang perempuan "Bismillahi arqikunna (أرقيكن)"
10. Tawakkal kpd Allah, Dialah Maha Penyembuh.
11. Nasehati pasien dengan ajaran syari'at, ajak dia bertobat dr dosa dan kesalahannya.
12. Ajarkan kpdnya cara meruqyah diri sendiri jika memungkinkan utk dilakukannya secara mandiri.

13. Hal yg dibolehkan dlm proses ruqyah :
- Meniup (an-nafats) disaat sedang atau setelah selesai membaca ruqyah
- Menyemburkan ludah (at-tafal). Ttg masalah ini, perhatikan psikologis pasien.
- Menepuk (adh-dharb), menekan dgn jari atau alat spt stick refleksi dsb. (Khusus utk pasien perempuan, sebaiknya dilakukan dgn punggung telapak tangan, bukan perut telapak tangan yg telah dilapisi dgn sarung tangan tebal. Jika itu dapat menimbulkan fitnah, sebaiknya cukup dgn membacakan saja tanpa memukulnya)
- Mengusap (al-mash). Kaedahnya sama dgn sebelumnya jika pasiennya perempuan.
14. Hindari hal-hal berikut :
- Meruqyah dlm kondisi berhadap-hadapan, apalagi pasiennya perempuan sehingga menimbulkan keleluasaan bagi peruqyah menatap wajah pasiennya. Meruqyah dlm kondisi berhadap-hadapan juga bisa menimbulkan resiko spt diludahi, dipukul, ditunjang oleh pasiennya jika terjadi reaksi dsb.
- Membuat hal-hal baru yg tidak dikenal dlm dunia ruqyah, khususnya yg tasyabbuh dgn praktik perdukunan, tenaga dalam dsb.
- Terlalu Banyak dialog dgn jin. Hal itu membuatnya berlama-lama ditubuh pasien (Khusus ini, saya akan menulis status nanti ttg "Bahaya Dialog Dlm Terapi Ruqyah").
15. Dan lain-lain. Silahkan merujuk ke buku-buku panduan ruqyah yg benar-benar syar'i.
===============
Semoga Berma

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda