Minggu, 06 Mei 2012

USATADZ DALAM DUNIA SUPRANATURAL

     Gelar ustad biasanya di tujukan untuk orang yang paham ilmu agama namun di Indonesia gelar ustad sangat rancu.banyak yang berprofesi sebagai dukun namun bergelar ustad atau orang yang sebenarnya masih belum menguasai benar ilmu agama namun memiliki keahlian dan bakat ceramah iapun di panggil ustad. biasanya ini terjadi di daerah-daerah terpencil atau kampung.
seorang bapak pernah bertanya pada penulis 'menurut kamu hebat mana antara ustad dan dukun?'
jelas pertanyaan di atas sangat sulit di jawab karena dalam islam ustad itu gelar yang sangat mulia. karena ustad adalah orang yang mengajarkan ilmu agama dengan ihlas. sementara dukun adalah profesi yang di haramkan islam dan yang mendatanginya akan termasuk golongan musrik. pada tulisan lain akan saya jelaskan perbedaan pengertian dukun dalam islam dan pengertian dukun dalam kamus indonesia.
     menanggapi pertanyaan tersebut penulis balik bertanya 'menurut mas sendiri hebatan mana dukun apa ustad?'. bapak ini menjawab 'jelas hebat dukun. karena saya melihat sendiri waktu saya ke tempat dukun di situ ada ustad yang meminta penglaris supaya sering di undang ceramah.' saat saya bertanya siapa nama ustad itu, bapak ini menolak memberi tahu tapi yang pasti ustad itu sekampung dengan kami katanya.
kisah ini jelas membuktikan bahwa ada saja orang yang di gelari ustad namun masih awam tentang agama terutama yang menyangkut pelarangan mendatangi dukun.
     pengalaman berbeda pernah penulis temui saat masih tinggal  di Bogor. seorang ustad yang sering ceramah dan menurut penulis memiliki wawasan keagamaan yang luas pernah bercerita pada penulis katanya ia pernah menemani temani mencari 'orang pinter'.temannya tersebut baru saja kehilangan barang berharga. tujuan mencari 'orang pinter' tentu agar barang berharga tersebut bisa kembali lagi, sukur bisa di ketahaui siapa pencuri barang tersebut.  salah satu orang pinter yang mereka datangi adalah seorang kiayi namun ustad teman saya ini menyesalkan sikap kiayi tersebut yang berkata 'masalah kehilangan begitu kok datang ke saya,memangnya saya polisi'. ustad teman saya ini kecewa karena selain tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka justru di suguhi kalimat  seperti di atas yang menurut mereka sangat tidak menyenangkan.
cerita di atas menunjukan betapa ustad ini tidak bisa membedakan mana wilayah supranatural yang syar'i dan mana yang musrik. karena mendatangi 'orang pinter' yang di yakini mampu mengembalikan barang yang hilang atau mampu mengetahui siapa pencuarinya adalah perbuatan perdukunan yang di larang islam.
     masih  di Bogor, seseorang yang sering di tugasi menjadi imam sholat di masjid dan bergelar ustad juga pernah bercerita pada penulis bahwa saat anaknya kabura dari rumah sampai berbulan-bulan ia kerap mendatangi berbagai 'orang pinter' agar si anak mau kembali ke rumah.
    tiga cerita di atas menjelaskan pada kita seorang ustad sekalipun belum tentu ia paham batasan supranatural yang syari'i dengan supranatural yang musrik. apalagi jika yang di gelari ustad itu seseorang yang hanya memiliki bakat dan kemampuan ceramah tanpa di imbangi dengan pengetahuan agama yang luas. wallahua'lam...

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda