Rabu, 22 Februari 2012

Jeblog, kepercayaan yang mulai terkikis

     Seorang teman dekat yang tinggal satu kampung dengan penulis menyukai seorang gadis, satu kampung juga dengan kami. ketika hubungan itu mulai serius pihak orang tua temanku melarang hubungan itu karena setelah di selidiki dan di hitung-hitung hari kelahiran orang tua temanku dan hari kelahiran orang tua si gadis sama yang berarti JEBLOG. dan jika hubungan mereka di lanjutkan sampai pernikahan maka salah satu orang tua dari ke dua pasangan ini akan ada yang meninggal.
kakak temanku yang merupakan jamaah naqsabandiyah tidak sependapat dengan orang tua mereka. menurutnya jeblog hanyalah kepercayaan adat istiadat orang tua jaman dulu yang tidak ada tuntunannya dalam islam. persoalan itupun sering menjadi pertengkaran yang sengit antara kakak  temanku dengan orang tuanya. temanku sendiri walau dalam hati kecil tak sependapat dengan hitungan dan kepercayaan JEBLOG tapi tak berani menentang. ahirnya agar tak ada lagi keributan di rumahnya, temanku memilih memutuskan hubungan dengan gadis itu.
     Jeblog. itulah kepercayaan di masarakat jawa yang hampir terkikis. menurut H. Amin ali, lurah desa kalialang yang masih memegang teguh ajaran kejawen, yang di maksud jeblog adalah jika hari lahir ke dua pasangan sama. jika hubungan itu tetap di lanjutkan sampai pernikahan maka salah satu atau bisa juga orang tua kedua-duanya bisa meninggal. banyak contoh kehidupan pasangan yang di paparkan oleh H. Amin ali, salah satunya pasangan Yusuf dan Kayah. menurut lurah yang juga guru padepokan pencak silat TRINGGANI, Tohir (ayah dari Kayah) ahirnya meninggal karena pernikahan Yusuf dan Kayah adalah Jeblog. namun menurut pengamatan penulis, Tohir meninggal jauh setelah Yusuf dan Kayah menikah, bukan terjadi setelah satu dua bulan atau satu dua tahun setelah ke duanya menikah. dan ternyata kehidupan Yusuf dan Kayahpun secara ekonomi paling baik di antara saudara Yusuf atau saudara Kayah.
     kembali ke masalah Jeblog. ternyata di kebumen sudah sangat jarang orang tua yang mempercayai hitungan Jeblog. orang tua istri penulis sendiri tidak memegang kepercayaan jeblog lagi, padahal pengetahuan agama beliau masih bisa di bilang awam.
jeblog memang bukan berasal dari ajaran islam tapi adat istiadat atau kepercayaan orang tua jaman. mungkin juga itu sisa-sisa ajaran agama budha atau hindu. wallahua'lam.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda