Jumat, 07 September 2012

PETUALANGAN SYAQWAN DI ALAM SETAN. bag 1

(Syaqwan di pecundangi manusia)
     Bulan yang tak bersinar membuat malam gelap mencekam. apalagi gerimis turun sejak maghrib di kampung yang belum di terangi aliran listrik itu. bagi manusia suasana seperti itu jelas menakutkan tapi tidak bagi bangsa jin. bagi jin kafir yang juga di sebut setan malam seperti itu adalah malam yang indah di mana anak-anak mereka bebas bermain sesukanya. persis seperti malam purnama bagi kalangan manusia. di saat malam purnama anak-anak kampung akan bermain bermain di halaman rumah sementara orang tua mereka asik ngobrol dengan para tetangganya.
     "Syaqwan, mau kemana?"
suara itu mengagetkan Syaqwan, remaja dari bangsa jin yang sedang nakal-nakalnya. di depannya ayahnya berdiri dengan tatapan yang tajam menghunjam.
     "mau main" jawab Syaqwan sambil menundukan kepala
     "ingat jangan lagi menakuti bangsa manusia.karena kamu masih kecil. belum bisa membedakan mana manusia yang lemah dan bisa di takut-takuti dan mana manusia yang kuat bahkan yang bisa membinasakan kamu. kalau kamu sudah dewasa jangankan cuma menakuti andai kamu mau membunuh manusia,bekerjasama dengan dukun dengan cara santetpun ayah dukung".
Syaqwan mengangguk lalu terbang menjauh ketika ayahnya telah membolehkannya pergi. bagi Syaqwan yang sedang memasuki masa pubertas jin ucapan ayahnya bagai angin lalu tak ia hiraukan sama sekali. baginya menakuti manusia, membuat mereka lari terkencing-kencing adalah kenikmatan yang tak terkira.
     karena itu ketika di lihatnya sosok manusia sedang melangkah seorang diri di jalan yang sepi Syaqwan berhenti dan langsung merubah bentuknya menjadi sosok pocong lalu iapun meloncat-loncat di depan si manusia. ia yakin sebentar lagi si manusia itu akan pucat pasi lalu lari terbirit-birit atau malah semaput seketika. dan itu membuatnya senang luar biasa dan rasa senang itu akan kembali ia rasakan saat ia menceritakan pengalamannya itu pada teman-temannya.
     Namun dugaan Syaqwan meleset. bukannya lari ketakutan sosok manusia yang memakai kaos dan celana levis itu malah meloncat ke depan lalu melayangkan pukulan bertubi-tubi pada tubuh Syaqwan yang berwujud pocong. rupaya lelaki yang di takuti Syaqwan walaupun dari penampilannya biasa saja ternyata telah mengetahui bahwa jika jin (setan) menampakan diri dalam bentuk apapun, entah pocong, kuntilanak, vampir, drakula dan lain-lain maka berlakulah hukum alam non ghaib atau alam nyata di mana jika si jin di pukul akan sakit dan jika di bacokpun akan mempan.
     Pocong Syaqwan terjungkal. melihat itu si lelaki kembali membaca taawudz lalu bersiap menerjang sosok pocong Syaqwan. Syaqwan yang sudah lemas karena bacaan taawudz dan pukulan si lelaki hanya pasrah menantikan kematiannya tapi untunglah di saat yang genting bagi Syaqwan itu tiba-tiba ayahnya muncul dan langsung membawa kabur Syaqwan juga mengembalikan Syaqwan ke alam ghaib hingga si lelaki tak bisa lagi melihat Syaqwan dengan wujud pocongnya.
     "sudah Ayah peringatkan tidak selalu orang yang berpakain biasa saja itu awan pengetahuannya tentang jin dan tidak selalu orang yang berpenampilan soleh itu tahu hal ihwal kelemahan jin."

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda