Minggu, 26 Februari 2012

Arti sebuah Mimpi

     mungkin setiap orang pernah bermimpi namun tiap orang berbeda dalam menyikapi mimpi yang di alaminya. ada yang seratus persen meyakini mimpi adalah pertanda hingga ia cemas luar biasa saat bermimpi sesuatu yang jelek seperti mimpi gigi tanggal karena meyakini mimpi gigi tanggal berarti akan ada saudara atau anggota keluarga yang meninggal.
ada juga yang menganggap mimpi itu hanya bunga tidur atau perwujudan keinginan yang belum tercapai. dengan begitu mereka menganggap mimpi tidak mengandung arti atau pesan apa-apa.
     saya sendiri orang yang percaya sesungguhnya mimpi itu mengandung arti. ada beberapa nabi  yang memiliki kemampuan mengartikan mimpi, seperti nabai Yakub, nabi Yusuf dan juga nabi Muhammad saw. kalau mimpi itu sesuatu yang tidak memiliki arti apapun tentu ke tiga nabi itu tidak akan mengartikan suatu mimpi. di kalangan ulama jaman dulu juga ada yang memiliki keahlian menakwilkan mimpi yitu Ibnu sirrin.
namun yang jadi masalah adalah apakah zaman sekarang masih ada orang yang memililki kemampuan dan kapasitas mengartikan sebuah mimpi? mungkin tidak ada. karena itu dalam soal mimpi saya berpegang pada tuntunan rosululloh bahwa kalau kita mimpi buruk kita di anjurkan meludah tiga kali ke kiri (tanpa harus mengeluarkan air ludah) dan memohon perlindungan kepada Allah karena mimpi buruk itu adalah salah satu gangguan setan saat tidur. dan kalau mimpinya bagus/ indah saya hanya akan mengucap alhamdulillah tanpa perlu mencari tahu apa arti mimpi itu.
saya berprinsip demikian karena seringkali arti mimpi yang di katakan orang berbeda dengan kenyataan yang saya alami. contohnya bulan puasa dua tahun lalu saya bermimpi mendapatkan ikan yang sangat banyak. dan mimpi mendapatkan ikan yang banyak itu terjadi beberapa kali. anehnya istri sayapun bermimpi yang sama, mendapatkan ikan yang begitu banyak.
dalam obrolan iseng dengan tetangga atau teman baik saya atau istri menceritakan mimpi itu dan semua orang mengartikan kami bakal mendapat rezeki besar. tentu saya berharap arti mimpi itu benar, apalagi saat itu saya lagi rajin mengirimkan naskah novel dan kumpulan cerpen ke penerbit. mungkin novel atau kumpulan cerpen saya akan di terbitkan.
namun sayang usai lebaran bukan rezeki besar yang saya dapat justru selain naskah-naskah itu di kembalikan penerbit, usaha dagang saya juga bangkrut. malah karena bingung tidak tahu mau usaha apa, istri dan anak saya sempat saya tinggal di rumah orang tua istri. padahal jauh dari anak semata wayang kami adalah penderitaan terbesar bagi saya. saat itu saya merasa sudah hampir gila.
dua hari yang lalu saya kembali bermimpi mendapat beberapa ikan, jujur saya sempat takut juga jangan-jangan ini pertanda buruk. ternyata benar, saya kemudian kena tilang polisi saat berangkat ke tempat kerja. padahal sejak rutin memakai motor empat tahun lalu belum pernah sekalipun saya kena tilang. kalaupun ada operasi, entah kenapa saya salah satu pengendara yang tidak pernah di hentikan polisi.
dengan begitu mimpi mendapatkan ikan banyak yang bagi orang lain merupakan pertanda baik (akan mendapat rezeki) bagi saya malah pertanda buruk.
     para praktisi ruqyah memang kadang menanyakan mimpi yang sering di alami pasiennya tapi bukan untuk mengartikan mimpi itu. praktisi ruqyah berkeyakinan jika pasien sering bermimpi yang menyeramkan terutama mimpi tentang ular itu pertanda ia terkena gangguan jin. besar kecil dan banyak sedikitnya ular yang hadir dalam mimpi menunjukan kuat tidaknya dan banyak sedikitnya jin yang sedang mengganggu pasien.
kembali ke soal arti mimpi. ketika akan di lamar saya, istri saya bermimpi melihat bulan yang besar dengan cahaya yang indah. konon mimpi seperti itu berarti ia akan mendapat jodoh lelaki yang mulia. salah satu istri nabipun pernah bermimpi melihat bulan, yang kemudian di artikan ia akan mendapat suami lelaki yang derajatnya mulia, padahal saat bermimpi melihat bulan itu ia masih menjadi istri orang kafir. ternyata arti mimpinya benar karena tak lama kemudian suaminya meninggal dan dia di peristri oleh nabi.
sayangnya berbeda dengan yang di alami istri saya. bukan bermaksud mengingkari nikmat Allah namun saya, yang kemudian jadi suaminya bukanlah orang yang derajatnya mulia. sampai hari ini saya merasa belum bisa mencukupi kebetuhan materi keluarga saya, bahkan kami masih menumpang di rumah ibu saya. dengan begitu dari segi materi saya bukan orang terpandang atau orang yang derajatnya mulia. begitupun dalam soal non materi, di desa tempat saya tinggal, saya orang biasa-biasa saja. bukan seorang ustad terkenal atau kiayi kharismatik yang di segani banyak orang. dengan demikian mimpi yang di alami istri saya, melihat bulan ketika akan saya pinang tidak berarti ia akan mendapat suami seorang lelaki yang mulia, seperti umumnya keyakinan masarakat atas mimpi melihat bulan. namun bagaimanapun saya masih berharap agar kelak saya menjadi orang yang mulia. baik mulia di hadapan manusia, lebih-lebih mulia di hadapan Allah. amiin

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda