Kamis, 23 Februari 2012

NDARU, tanda yang mulai sirna

     Orang tua zaman dulu sangat mempercayai bahwa alam senantiasa memberikan pertanda untuk manusia, termasuk pertanda siapa yang akan menang menjadi lurah, bupati, anggota dewan, bahkan presiden, saat ada pemilihan untuk jabatan-jabatan tersebut. salah satu pertanda itu di sebut NDARU.
menurut H Amin ali, ndaru adalah pertanda ghoib yang bentuknya berbeda-beda. kadang ndaru berbentuk sesosok bayangan, kadang terlihat seperti bidadari, namun lebih sering terlihat seperti sebuah cahaya yang jatuh atau melesat dari langit. di rumah siapa ndaru itu jatuh atau terlihat maka di yakini penghuni rumah itulah yang akan menang dalam pemilihan yang di gelar. entah itu pemilihan lurah, bupati dan lain-lain.
     seingat penulis, penulis sudah pernah melihat tiga kali pemililhan lurah di desa kalialang. namun pada pemilihan pertama, penulis hanya menyaksikan namun karena masih kecil tidak bisa ikut memilih. justru saat pemilihan lurah inilah penulis sering mendengar orang membicarakan ndaru, sedang pada pemilihan lurah ke dua dan seterusnya penulis tak pernah mendengar lagi orang membicarakan ndaru. mungkin jaman sekarang orang sudah tak percaya lagi dengan tanda sejenis ndaru dan lain sebagainya.
     menurut ustadz Fatoni , lc ketua dewan syari'ah DPD PKS Brebes, ndaru hanyalah mitos atau tahayul belaka. bahkan orang yang seratus persen percaya ndaru bisa di katagorikan musyrik. berbeda kalau kita menebak siapa yang akan menang dengan melihat banyak sedikitnya pendukung calon atau melakukan riset dan survei, kalau itu yang di lakukan masih bisa di anggap wajar dan itu bukan tahayul.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda