Sabtu, 03 Maret 2012

Membincang kesaktian dengan akal

     Seorang sejarawan pernah di tanya wartawan 'apa benar orang dulu sakti-sakti'? sebenarnya sejarawan ini tidak ingin  menjawab pertanyaan seperti itu tapi karena si wartawan terus mendesak ahirnya ia memberikan jawaban juga, 'kalau orang dulu sakti-sakti tidak mungkin kita bisa di jajah begitu lama'.
     saya pernah menjadikan tulisan di atas sebagai status facebook saya. banyak sekali yang mendebat status itu. menurut mereka adanya candi borobudur, dan pejuang kita yang mampu mengusir penjajah hanya bersenjatakan bambu runcing adalah bukti orang dulu sakti-sakti. namun kedua argumen di attas bisa di patahkan dengan pertanyaan 'kalau benar orang dulu sakti-sakti, kenapa kita bisa di jajah begitu lama?'
350 tahun kita di jajah. itu berarti tiga generasi penjajahan itu berlangsung.
bayangkan ada satu saja orang dulu yang sakti, yang bisa menghilang, ia bisa mengusir penjajah seorang diri!
caranya? ia menghilang saja lalu ambil pistol penjajah dan tembaki semua penjajah dengan pistol itu satu persatu. atau kalau tidak ilmu menghilang gunakan ilmu kebal senjata tajam dan senapan. bukankah ilmu seperti itu sangat mashur di negeri ini?. dengan ilmu kebal itu rebut pistol penjajah dan tembaki mereka satu persatu. lama-lama habis juga.
namun argumen saya di atas di bantah orang lain dengan mengatakan orang dulu memang banyak yang sakti tapi mereka di adu domba oleh penjajah. dengan uang berlimpah yang di mililki penjajah mereka bisa membayar orang-orang sakti di negeri ini untuk membungkam, mengalahkan, dan membunuh orang sakti lain yang sedang berjuang mengusir penjajah.
kalau memang demikian ini membuktikan ilmu kesaktian, sehebat apapun, kalah oleh dua hal yaitu uang dan kecerdikan.
1. uang
dengan uang para penjajah bisa menyewa orang-orang sakti untuk menjadi centeng mereka. jadi untuk menjadi orang yang di takuti, di segani, terpandang dan bisa mencelakakan orang lain tanpa kita perlu keluar tenaga tak perlu menjalankan aneka ritual entah itu puasa pati geni atau puasa mutih, juga tak perlu melakukan ribuan wiridan untuk mendapat kesaktian. cukup kalau kita punya uang banyak, kita bisa mendapatkan hal-hal seperti di atas. karena dengan uang kita bisa menyewa orang sakti untuk menjadi pengawal dan pesuruh kita. dan rasanya sampai kapanpun kekuatan uang akan lebih hebat dari kesaktian. jadi ini mungkin saatnya kita berpikir bagaimana mendapatkan uang sebanyak mungkin dengan halal bukan bagaimana caranya agar sakti mandra guna.
2. kecerdikan
di negara inggris sepertinya kita tidak pernah mendengar orang inggris jaman dulu banyak yang sakti mandra guna, bisa terbang, menghilang atau kebal segala macam senjata tajam. tapi lihatlah inggris adalah salah satu negara yang paling banyak menjajah negara lain. dan mereka melakukan itu dengan kecerdikan. entah itu kecerdikan mengatur siasat perang, kecerdikan membuat senjata canggih pada zamannya, kecerdikan memetakan kelemahan musuh dan lain sebagainya. dan rasanya pasukan inggris yang datang menjajah itu tidak melengkapi diri dengan aneka benda bertuah, jimat, rajah, isim dan sejenisnya. tapi sekali lagi dunia membuktikan inggris adalah salah satu negara yang paling banyak mengalahkan dan menjajah negara lain.
     salah satu sebab kenapa kita bisa di jajah begitu lama karena penjajah cerdik dan kita bodoh. dengan kecerdikannya penjajah menemukan banyak strategi untuk mengalahkan kita, termasuk strategi memecah belah yang ternyata ampuh membungkam perlawanan para pejuang kita.
kalau kita tengok ke belakang, ke jaman Rosululloh, di jaman merekalah paling sering terjadi perang dengan kafir qurais dan ternyata nabi tidak mengajarkan ilmu kesaktian pada para sahabat. padahal ilmu kesakttian seperti ilmu kebal senjata tajam  sangat di butuhkan pada saat itu karena selain sering berperang, berperangnya juga masih menggunakan senjata tajam, tidak seperti perangnya negara jaman sekarang.
apa karena Rosul tidak tahu bahwa ada beberapa ayat yang jika di wiridkan dengan jumlah tertentu dalam waktu tertentu akan mendatangkan kesaktian? itu tidak mungkin. dalam pemahaman agama dan manfaat suatu ayat tak ada siapapun yang pengetahuannya melebihi Rosululloh.
kembali ke soal kecerdikan. dalam setiap peperangan dengan kafir qurais pasukan islam selalu jauh lebih sedikit dari pasukan musuh namun pasukan islam lebih ssering mengalami kemenangan dan kemenangan itu di dapat bukan karena pasukan nabi sakti-sakti, kebal senjata tajam dan sejenisnya tapi salah satunya karena kecerdikan Rosululloh dalam mengatur siasat perang.
jadi apakah anda masih ingin sakti?

Label:

1 Komentar:

Pada 6 Juni 2014 pukul 16.11 , Blogger Unknown mengatakan...

Satuju .....betul itu.....

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda