Rabu, 09 Mei 2012

USTADZ VS DUKUN

          Jika Anda Dukun jangan mengaku sebagai ustad
          Jika Anda Ustadz jangan membuka praktek perdukunan
kalimat di atas pernah menjadi status di facebook ku dan tentu saja menimbulkan komentar dan perdebatan yang sengit apalagi mayoritas teman-teman dunia mayaku adalah para praktisi supranatural.
     alasanku menulis status tersebut karena prihatin melihat fenomena di Indonesia di mana begitu banyak dukun yang mengaku sebagai ustad, kiayi, gus atau syekh, sebuah gelar yang mestinya di sematkan pada mereka yang ahli ilmu agama dan hidup sesuai tuntunan Al Qur'an dan Sunah.
lalu apa perbedaan Ustadz dan Dukun sebenarnya? Ustadz adalah orang yang memiliki ilmu agama dan mentransfer pengetahuan agamanya tersebut pada masarakat. seorang di sebut Ustad atau gelar ulama lain tentu karena ia juga hidup sesuai dengan tuntunan islam, termasuk menjauhi praktek perdukunan yang di larang islam.
     sementara pengertian Dukun dalam kamus besar bahasa Indonesia terbitan Gita media press adalah orang yang ahli mengobati penyakit atau gangguan jiwa dengan jampi-jampi.
Islam sangat melarang perdukunan. orang yang mendatangi dukun akan di cap sebagai musyrik.
     Namun di Indonesia ada profesi yang di sebut Dukun tapi dalam islam itu bukan katagori dukun yang di haramkan. di antara dukun yang di maksud adalah dukun sunat, dukun bayi dan dukun urut.
kalau demikian apa kriteria seseorang di sebut Dukun yang di haramkan islam? kriteria itu antara lain;
1. Jika dalam praktek layanannya bekerjasama dengan Jin. baik layanan pengobatan, pasang susuk, atau layanan transfer ilmu kesaktian.
memang pada umumnya orang pinter entah itu yang bergelar dukun atau 'ustadz' tidak mau mengakui kalau dalam praktek mereka menggunakan jasa jin walau ada juga yang terang-terangan mengakui menggunakan jasa jin atau mahluk halus. tujuan mengakui secara terang-terangan menggunakan jasa jin mungkin agar terlihat hebat. padahal rugi besar orang seperti ini. baca juga artikel yang berjudul 'punya jin rugi'.
dalam Al Qur'an surat Jin ayat 5 Allah berfirman; "sesungguhnya ada sekelompok lelaki dari golongan manusia meminta perlindungan kepada sekelompok lelaki dari bangsa Jin maka jin-jin itu hanya menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
2. melakukan ramalan atau terawangan.
dukun melakukan ramalan atau terawangan itu sesuatu yang umum walau kadang ramalan mereka bersifat bias dan multi tafsir. trik ini mereka gunakan agar terhindar dari kesalahan meramal. rosulululloh melarang keras praktek ramal meramal ini.
"barang siapa mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian bertanya tentang sesuatu maka tidak di terima sholatnya selama 40 hari." (HR MUSLIM).
3. melakukan sihir seperti santet atau memelet.
sihir adalah sebuah kejadian luar biasa yang terjadi karena adanya kerjasama antara manusia dengan setan. dalam praktek pengobatan ilmu sihir sering di gunakan. kadang ilmu sihir yang di gunakan itu memang berhubungan dengan penyakit yang di derita pasien namun kadang tidak ada hubungannya sama sekali. pertunjukan sihir yang sering di gunakan seperti mengusap tubuh pasien lalu keluar paku. baca 'pengakuan mantan asisten dukun'. atau telor yang di usapkan ke tubuh pasien setelah di pecah telor itu berwarna hitam dan lain-lain. baca juga artikel berjudul 'itu cuma sihir'.
rosulullah sangat melarang praktek sihir. beliau bersabda;
" sesungguhnya jampi-jampian, jimat penangkal dan guna-guna adalah kemusrikan." (HR IMAM AHMAD,ABU DAUD, IBNU MAJAH)
"barang siapa yang mendatangi tukang sihir atau dukun kemudian bertanya tentang sesuatu lalu membenarkan perkataannya maka ia telah kafir terhadap apa yang di turunkan kepada Muhammad saw." (HR IMAM AHMAD, MUSTADRAK DAN AL BAIHAQI)
4. merasa mampu melancarkan rizki orang lain atau membuat kaya orang lain. ini juga termasuk praktek perdukunan dan sekaligus sebuah penipuan karena rezeki jodoh dan maut itu sepenuhnya di tangan Allah semata.
     waspadalah terhadap dukun-dukun yang mengaku sebagai ustad dan berpenampilan seperti wali. jangan mudah tertipu oleh penampilan.
wallahua'lam

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda