Jumat, 12 Oktober 2012

PETUALANGAN SYAQWAN DI ALAM SETAN bag 12

(berkenalan dengan suku thaluh)

     Dengan susah payah Syaqwan terbang mengikuti Ifrit dan hanya dalam sekejap saja mereka yang sebelumnya ada di desa-desa yang belum teraliri listrik dengan rumah-rumah yang masih jarang dan berjauhan tiba-tiba telah berada di kota metropolitan yang terang benderang penuh cahaya dari lampu listrik, gedung-gedung pencakar langit juga rumah dan kios yang saling berhimpitan. nyaris tak ada tanah kosong tanpa bangunan selain jalan-jalan besar yang juga penuh oleh kendaraan yang terlihat tak bergerak karena macet.
     Syaqwan mengedarkan pandangan. tak lama ia melihat sebuah bangunan yang bertuliskan 'STASIUN JAKARTA KOTA'.
     "ayo Syaqwan,tempat yang akan kita kunjungi ada di situ" ucap Ifrit menunjuk gedung-gedung tua yang tak berpenghuni yang para penduduk manusia menyebutnya 'kota tua'.
di sebuah gedung kosong yang paling besar yang ada di situ Ifrit mengajak Syaqwan masuk. ternyata gedung yang dalam penglihatan manusia kosong tanpa penghuni sebenarnya gedung itu sangat ramai karena banyaknya jin yang tinggal di situ. dan ketika Ifrit dan Syaqwan masuk semua jin menghentikan kegiatan seketika.
     "oh Tuan Ifrit, ada apa gerangan berkunjung ke sini? apa ada tugas dari baginda Iblis yang harus saya kerjakan?" tanya sebuah mahluk yang berbadan paling tinggi besar dengan kulit berwarna merah dan dua tanduk di kepalanya. agaknya dia adalah pemimpin di situ.
     "wahai Idzib, baginda Iblis memang menitipkan pesan khusus untukmu tapi sebelumnya perkenalkan dulu, ini teman baru kita namanya Syaqwan"
mahluk yang di panggil Idzib itu memperhatikan Syaqwan dengan seksama. kulit Syaqwan memang berwarna hitam tapi tidak seperti warna kulit Jin yang hitam pekat seperti arang. tanduk dan ekor Syaqwan teramat kecil nyaris tak terlihat. telinga Syaqwan tidak berbentuk lancip tapi bentuknya hampir mirip dengan telinga manusia padahal telinga jin selalu lancip mirip telinga kucing atau kuda.
     "dia tidak seperti jin pada umumnya. apakah dia jin mukhannats?" tanya Idzib yang di balas Ifrit hanya dengan anggukan.
     "Syaqwan" ucap Ifrit pada Syaqwan  "Idzib dan semua jin yang ada di sini adalah golongan jin suku thaluh. jin-jin inilah yang sering di minta pertolongan oleh dukun untuk meneluh seseorang" ucap Ifrit pada Syaqwan
     "baiklah Syaqwan silahkan berkenalan dengan teman-teman barumu di sini. aku ada hal penting yang akan ku bicarakan dengan Idzib" lanjut Ifrit kemudian berlalu menuju ruangan khusus. Idzib mengikuti Ifrit dengan takzim
     :"apakah yang di perintahkan baginda Iblis pada saya tuan?" tanya Idzib tak sabar saat mereka telah tiba di sebuah ruangan khusus.
     "tidak ada perintah apa-apa. aku hanya di tugaskan untuk mengecek pekerjaan sukumu"
mendengar perkataan Ifrit, Idzib menundukan kepala.
      "sejak terpi ruqyah syar'iyyah boming banyak anak buah saya yang gagal mencelakakan manusia dengan teluh. manusia yang terkena teluh juga sekarang beralih pada pengobatan terapi ruqyah bukan pada agen-agen kita para dukun" Ucap Idzib galau.
melihat keputusasaan Idzib Ifrit tersenyum menghibur lalu menepuk-nepuk pundak Idzib
     "masarakat indonesia itu mudah bosan dengan sesuatu. percayalah satu dua tahun lagi mereka juga akan bosan dan kemudian meninggal kan terapi ruqyah"
     "betulkah begitu tuan?" tanya Idzib girang
     "itulah yang di katakan baginda Iblis padaku. oh ya selain itu suruhlah para dukun yang bekerjasama dengan sukumu untuk membuka layanan ruqyah juga agar para manusia menjadi bingung dan tidak bisa membedakan mana ruqyah yang di contohkan Muhammad dan para sahabatnya dan mana ruqyah yang di haramkan karena penuh dengan kesyirikan"
mendengar ucapan Ifrit yang kedua itu wajah Idzib makin sumringah
     "terimakasih atas petunjuknya tuan"

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda