Kamis, 01 November 2012

PETUALANGAN SYAQWAN bag 15

(Dukun bukan Ustadz)

     Di sebuah rumah yang cukup megah Syariyah mengajak Syaqwan berhenti lalu Syariyah menarik tangan Syaqwan agar mengikutinya masuk ke dalam rumah itu.
Syaqwan memandang ke sekelilingnya. ia yakin pasti manusia yang memiliki rumah ini orang kaya, mungkin juga pengusaha atau pejabat.
     Syariyah yang sepertinya sudah sangat memahami seluk beluk rumah itu segera mengajak Syaqwan ke sebuah ruangan. lagi-lagi Syaqwan hanya menurut. bahkan sekedar menarik tangannya dari genggaman Syariyahpun tak tega Syaqwan lakukan. walau sampai detik ini ia tak memiliki perasaan apapun pada gadis jin yang sangat cantik itu
     Tak berapa lama kemudian di sebuah kamar Syaqwan melihat seorang lelaki yang sedang duduk bersila. lelaki itu memakai jubah putih dengan kain putih pula yang melilit kepala.jenggot lelaki itu panjang dan lebat.penampilannya mengingatkan kita pada sosok wali songo di film nasional apalagi di jemari lelaki berjubah putih itu ada tasbih yang sedang di putar oleh jemarinya pertanda ia sedang berdzikir.
     Melihat lelaki tersebut Syaqwan refleks meloncat ke belakang dan sedetik kemudian langsung terbang menjauh. Syariyah yang kaget dan kemudian menyusul Syaqwan menemukan Syaqwan berada di lubang wc.bersembunyi.
     "Syaqwan,kamu kenapa?" tanya Syariyah dengan keheranan luar biasa
     "kamu tidak lihat,di kamar tadi ada ulama yang sedang berdzikir. kalau ulama itu sampai mencium keberadaan kita,niscaya dia bisa mencelakakan bahkan bisa membunuh kita" jawab Syaqwan dengan ketakutan amat sangat.
     Mendengar jawaban Syaqwan mengertilah Syariyah dengan apa yang terjadi sebenarnya lalu sedetik kemudian ia tertawa lebar. Syaqwan melongo melihat gadis jin di depannya tertawa begitu kencang.
     "Syaqwan...Syaqwan. kamu benar-benar masih lugu. bahkan membedakan mana manusia yang akidahnya lurus dan mana musyrikinpun kamu tidak tahu" ucap Syariyah masih di selingi tawanya yang belum juga reda.
     "maksudmu?" tanya Syaqwan masih tak mengerti
     "lelaki tadi itu bukan ulama tapi Dukun, agen kita di dunia"
     "tapi penampilannya?"
     "dia sengaja berpenampilan seperti itu agar pasien-pasiennya yakin kalau dia bukan dukun dan apa yang kelak di sarankan pada pasien tidak menyimpang dari agama"
     "benarkah itu?"
     "benar Syaqwan. sekarang orang islam di indonesia tidak bisa lagi membedakan mana dukun dan yang mana ustadz.banyak dukun yang berpenampilan dan bergelar ustadz"
     "tadi bukankah ku lihat lelaki itu sedang berdzikir?" tanya Syaqwan sambil meloncat keluar dari lubang wc itu.
     "yang sedang di baca itu bukan lafak dzikir tapi ia sedang melafalkan 'ya syariyah' yang harus ia baca seribu kali setiap hari sebagai bentuk bukti ketertundukan dia padaku"
     "jadi lelaki itu sudah melakukan perjanjian denganmu dan kamu akan selalu datang jika dia memanggil?"
     "tidak selalu. kadang anak buah ayahku yang datang dan mengaku sebagai diriku. ayo kita temui manusia itu" ajak Syariyah dan seperti sudah terbiasakan ia lagi-lagi menggandeng tangan Syaqwan.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda