Sabtu, 04 Agustus 2012

SEJARAH DRACULA

judul buku; Dracula, pembantaian umat islam dalam perang salib.
penulis ; Hyphatia cneajna.
penerbit; Navila idea, Yogyakarta
tebal; xii + 192 halaman
tahun terbit; Agustus 2007
harga; Rp. 29500,


     Buku  karya Hyphatia cneajna ini lengkapnya berjudul Dracula, pembantaian umat islam dalam perang salib bukan karya fiksi tapi buku sejarah. selama ini kisah tentang Dracula sudah lekat dengan vampier yang haus darah, maka penerbit buku ini perlu menambahkan kalimat "kisah kebiadaban Count Dracula yang di sembunyikan selama 500 tahun". memang buku ini buku sejarah yang mengulas riwayat Vlad Tepes atau kemudian di kenal dengan nama Dracula secara mendetail.
     Bab I yang merupakan pendahulluan, mengulas tentang latar belakang perang salib. perang yang terjadi hampir selama 5 abad ini telah banyak memakan korban, baik dari pihak kristen maupun islam. dalam babakan terahir perang tersebut kekuatan yang terlibat pertempuran makin mengerucut yaitu kerajaan Honggaria sebagai wakil kristen melawan kerajaan Turki ottonom/Usmaniah sebagai wakil islam. Dalam situasi inilah Dracula di lahirkan.
     Riwayat hidup Dracula di bahas secara mendalam dalam bab II. nenek moyang Dracula, Randu Negru, merupakan pendiri kerajaan Wallachia, sebuah kerajaan yang di batasi oleh sungai Danube dan pegunungan Carphatia. kalau di lihat dalam peta dunia saat ini, Wallachia menjadi bagian dari negara Rumania. Randu negru kemudian beranak pinak di wilayah tersebut. salah satu keturunannya adalah Basarab/vlad dracul. Dracul berarti naga yang merupakan ayah Dracula. Dracula merupakan anak kedua dari Vlad Dracul. Dracula mempunyai nama asli Vlad Tsepes. nama Dracula sendiri berasal dari bahasa Rumania, Draculea. ahiran 'ea' dalam bahasa Romawi berarti 'anak dari'. jadi Draculea berarti anak dari Dracul.
     sebagai anak yang sering di tinggal ayahnya dalam berbagai peperangan membuat Dracul tumbuh menjadi pribadi yang tidak bahagia. ketidak bahagiaan ini semakin bertambah ketika pada umur 12 tahun ia harus menjadi tawanan kerajaan Turki Otonom. walau di turki ia di perlakukan dengan baik namun Dracula merasa bahwa dirinya telah di campakan dari masa kecil, kampung halaman, ibu serta keluarganya. dari sinilah rasa dendam Dracula terhadap kerajaan Turki otonom bermula.
     Hampir selama 5 tahun Dracula berada di Turki. ketika usianya beranjak 17 tahun ia di kirim oleh kerajaan Turki Ottonom untuk mengisi kekosongan tahta Wallachia setelah kematian kakaknya. tahta Wallachiapun ahirnya ia duduki. dan sejak berkuasa inilah kekejaman Dracula mulai tampak. selama masa pemerintahannya yang hanya berlangsung selama 6 tahun ia telah membantai kurang lebih 500.000 penduduk Wallachia. tentu saja jumlah korban tersebut tidak bisa di katakan kecil dalam konteks abad pertengahan.
     Sebagian besar korban pembantaian Dracula di bunuh dengan cara yang keji. sebelum di bunuh mereka di siksa terlebih dahulu. macam-macam penyiksaan Dracula tersebut dibahas dalam bab III buku ini.
metode penyiksaan yang di gunakan Dracula untuk menyiksa korban-korbannya antara lain penyulaan, merebus korban hidup-hidup, memaku kepala korban, menjerat leher korban, merusak organ vital perempuan dan beberapa metode penyiksaan lain yang tak kalah kejam. di antara metode penyiksaan tersebut penyulaan merupakan yang paling terkenal. penyulaan merupakan penyiksaan dengan cara memasukan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang telah di lancipkan ujungnya ke dalam anus. setelah sula masuk ke tubuh korban di pancangkan sehingga kayu sula terus masuk menembus tubuh korban hingga tembus ke bagian leher, punggung atau kepala. biasanya penyiksaan semacam ini di lakukan  oleh Dracula secara masal, sehingga untuk sekali melakukan upacara penyulaan jumlah korbannya bisa mencapai 2.000 orang.
     Diantara korban-korban Dracula sebagian besar adalah umat islam. siapa saja umat islam yang menjadi korban Dracula di jelaskan dalam bab IV. Hyphatia memperkirakan jumlah korbannya mencapai 300.000 orang. mereka ini sebagian besar merupakan pendukung kerajaan Turki ottonom yang berada di wilayah Wallachia. sebagian besar korban tersebut di bunuh dengan cara di sula, di bakar hidup-hidup, di racun dan di siksa dengan cara yang lain. masa inilah di kenal di Wallachia sebagai masa teror yang paling mengerikan.
     Masa teror terhadap umat islam dan penduduk Wallachia baru berahir ketika Dracula terbunuh. tentang di mana Dracula terbunuh dan kuburannya di paparkan di bab V. Dalam bab ini di bedah segala mitos yang melingkupi Dracula, termasuk kuburan Dracula yang setelah di gali ternyata tak ada jasadnya lagi. pun di bahas tentang kematian-kematian misterius yang menimpa penduduk Wallachia dan sekitarnya setelah kematian Dracula yang konon kabarnya kematian tersebut ada hubungannya dengan Dracula.
     segala bentuk kekejaman Dracula yang di paparkan dalam bab demi bab buku ini masih tertutupi hingga kini. sampai saat ini Dracula lebih di kenal sebagai Vampir yang haus darah dari pada pembunuh berdarah dingin. hal ini terjadi karena barat memang berusaha mengaburkan kisah hidup Dracula yang sesungguhnya. mengapa barat berusaha keras menyembunyikan jati diri Dracula?
apa hubungan Dracula dengan bawang putih dan salib dalam konteks penjajahan sejarah? mengapa pembunuh Dracula yang sebenarnya tidak banyak di tampirlkan? semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut di uraikan dengan tuntas oleh Hyphatia di bab VI karyanya.
     Buku karya Hyphatia ini menarik karena dua hal. pertama, buku ini menampilkan fakta-fakta yang belum banyak di ketahui oleh masarakat luas. pada saat membacanya segala fakta-fakta yang ada dalam buku ini ibarat tamparan yang membuat kita sadar bahwa selama ini sosok Dracula merupakan sosok nyata yang kemudian lebih di kenal sebagai sosok fiksi.
kedua, buku ini mengajak kita untuk selalu kritis terhadap sejarah. sebuah sejarah yang seakan-akan sudah menjadi kebenaran ternyata sering kali berisi kebohongan . dengan dua kelebihan ini buku ini layak di baca oleh seluruh lapisan masarakat.

Label:

Kamis, 02 Agustus 2012

WASPADA JIN QORIN MEMBUAT ULAH

     Saat saya masih duduk di bangku aliyah seorang teman kos mengalami kecelakaan hingga meninggal. kamipun kemudian menemui orang tuanya untuk mengabarkan berita tersebut.
anehnya di hari naas itu ada keponakan teman kami yang masih kecil melihat teman kami yang kecelakaan itu pulang kerumah mengambil pakainnya lalu pergi begitu saja.
     Pertanyaannya siapakah yang pulang kerumah itu? ada yang berpendapat itu arwah teman kami yang datang untuk memberi tanda pada keluarganya namun pendapat ini rasanya kurang tepat. sebab tujuan memberi tanda tentu agar keluarganya tahu lalu kenapa tanda itu di perlihatkan pada anak kecil hingga keluarganya tidak tahu  kalau teman sekos kami itu meninggal kecelakaan..
     selain itu ada juga yang berpendapat bahwa roh itu membutuhkan pakaian untuk melakukan perjalanan panjang ke ahirat. makanya setelah meninggal itu roh teman kami pulang dulu ke rumahnya untuk mengambil pakaian.ini jelas pandangan ngawur karena di ahirat kita tidak lagi membutuhkan barang-barang dunia seperti pakaian,uang,kendaraan dan lain-lain.
     Jadi menurut pendapat saya yang datang itu jin qorin yang mendampingi teman kami semasa hidupnya dan tentu apa yang jin qorin lakukan bukan untuk memberi tanda atau maksud positif lain karena keberadaan jin qorin adalah untuk menggoda manusia berbuat salah dan dosa. dalam kejadian di atas tujuan jin qorin adalah untuk mengacaukan pemahaman kita tentang alam ghaib. agar kita berkeyakinan orang yang meninggal kecelakaan arwahnya akan gentayangan atau agar kita percaya arwahpun membutuhkan pakaian di alamnya sana.